Cara menanam Bawang Merah Yang Benar - Bawang merah (Allium
ascalonicum) merupakan salah satu tanaman holtikultura yang memiliki nilai
ekonomi tinggi. Sama seperti cabe rawit tanaman ini sewaktu waktu sering
mengalami banjir produksi yang menyebabkan harga bawang merah anjlog. Namun itu
tidak membuat para petani jera untuk menanam tanaman yang berwarna merah ini
sebab walaupun harga sedang anjlog para petani masih mendapatkan keuntungan
meski sedikit.
Bawang merah dapat tumbuh di berbagai daerah namun akan tumbuh
dengan baik di daerah dengan ketinggian 0 – 400 meter di atas permukaan laut
dan akan tumbuh sempurna apabila menanam bawang merah pada daerah 0 – 30 meter
di atas permukaan laut. Kemudian selain dari pada itu, tanaman bawang merah
sangat suka tumbuh di daerah yang memiliki iklim kering, dengan pancaran sinar
matahari yang cukup serta suhu yang agak panas antara 250 – 320 derajat
Celsius. Apabila di tanam pada suhu kurang dari 220 derajat Celsius, meski
tumbuh dengan baik namun akan tanaman akan sulit untuk dapat membentuk umbi.
Kemudian tanah yang cocok untuk menanam bawang merah adalah tanah
yang banyak mengandung unsur organik atau banyak mengandung humus, serta tanah
yang memiliki kegamburan dan kesuburan yang baik. Kadar keasaman tanah atau PH
tanah mencapai di angka 5,6 – 7. Disamping itu, lahan tanam untuk budidaya
bawang merah harus memiliki siklus udara yang baik serta dapat mengalirkan air
dan tidak mudah becek.
Well, untuk lebih jelasnya mengenai bagaimana cara budidaya
tanaman rempah rempah ini dengan baik, simak ulasan secara lengkap nya dibawah
ini tentang proses dan tahapan tahapan dan Cara menanam Bawang Merah Yang Benar
Proses Dan Cara menanam Bawang Merah Yang Benar
Pemilihan Bibit Atau Benih
Varietas atau macam benih untuk budidaya bawang merah ini
cukup banyak, ada benih lokal hingga benih hibrida impor. Serta bentuk bibitnya
ada yang dari umbi ada juga yang dari biji, namun umumnya untuk menanam bawang
merah kebanyakan dari para petani menggunakan benih yang berasal dari umbi.
Untuk hasil benih atau bibit yang baik, benih berasal dari
umbi yang di panen tua, antara umur 80 – 100 hari. Apabila di tanam pada daerah dataran rendah
sebaiknya benih yang berumur 80 hari sedangkan untuk di tanam di dataran tinggi
benih yang digunakan berumur 100 hari. bibit yang baik dan ingin di tanam
setidaknya sudah disimpan selama 2 – 3 bulan, untuk ukuran benih yang
berkualitas baik juga memiliki ukuran mencapai 1,5 – 2 cm dengan bentuk yang
bagus dan warna merah mengkilap serta tidak cacat.
Saat menanam bawang merah jangan menggunakan bibit yang
kecil sebab bibit yang kecil akan berdampak pada pertumbuhan tanaman kurang
baik dan umbi yang di hasilkan akan sedikit. Sebelum umbi di tanam pada media
lahan sebaiknya bagian ujung umbi atau bibit di potong sekitar 1/3 sampai ¼ bagian
dari panjang umbi. Sedangkan untuk bagian kulit luar umbi yang mengering dan
sisa sisa akar pada bibit di buang.
Cara ini bertujuan untuk merangsang tumbuhnya tunas dan
pertumbuhan tanaman itu sendiri serta agar pertumbuhan bawang merah dapat
merata. Untuk mencegah terjadinya pembusukan pada tanaman sebaiknya setelah
ujung umbi di potong, luka bekas pemotongan terlebih dahulu dikeringkan. Dan untuk
satu hektar tanam bawang merah membutuhkan bibit atau umbi kurang lebih
sebanyak 800 – 900 kg/ha.
Proses Pengolahan Lahan
Dalam proses menanam bawang merah selanjutnya adalah
menyediakan lahan tanam dan mengolah lahan tanam. Tujuan dari pengolahan lahan
adalah membuat tanah menjadi subur dan gambur serta kebutuhan unsur organik
yang di butuhkan tanaman tercukupi. Caranya dengan membajak lahan atau
mencangkul lahan hingga sedalam 30 – 40 cm hingga lahan benar benar gambur.
Kemudian buatlah bedengan pada lahan tanam dengan lebar
bedengan mencapai 100 – 120 cm dan tinggi mencapai 30 – 40 cm serta panjang
bedengan di sesuaikan dengan panjang lahan tanam. Setelah itu buatlah parit
atau jarak antara bedengan mencapai 30 – 35 cm dengan kedalaman parit mencapai
30 – 40 cm. fungsi parit itu sendiri untuk mengatur siklus air yang masuk ke
lahan tanam serta membuang air yang berlebihan.
Kadar keasaman tanah atau Ph untuk menanam bawang merah
harus berada pada angka 5,6 – 7, apabila kurang dari angka 5,6 tambahka kapur
atau dolomite sebanyak 1 – 1,5 ton/ha. Pemberian kapur itu sendiri sebaiknya di
berikan 2 minggu sebelum proses tanam. Setelah pengolahan lahan dan pembuatan
bedengan selesai berikan pupuk dasar pada lahan tanam, dengan menggunakan pupuk
kandang atau pupuk kompos.
Tebarkan pupuk kandang diatas bedengan dan aduk hingga
tercampur merata, bisa juga ditambahkan pupuk dengan menggunakan pupuk Urea
sebanyak 47 kg, Za sebanyak 100 kg, Sp-36 sebanyak 311 kg dan Kcl sebanyak 56
kg untuk setiap satu hektarnya. Campurkan pupuk buatan tersebut sebelum di
gunakan dan setelah itu sebelum menanam bawang merah biarkan bedengan selama 1
minggu. Dan setelah lahan sudah siap tanam umbi bawang yang sudah di siapkan tadi
kedalam bedengan.
Proses Penanam Bawang Merah
Setelah lahan siap selanjutnya melakukan proses penanam
bawang bawang merah, bedengan yang sudah siap di beri lebang kecil dengan
kedalam sama persis dengan panjang bibit atau umbi yang akan di tanam, jarak
tanam pada bedengan antara 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm dan masukkan umbi secara
menyeluruh kedalam tanah.
Perlu anda ingat, jangan menanam bibit terlalu dalam sebab
akan mempermudah pembusukan pada tanaman, usahakan ujung bibit di tutup tipis
dengan menggunakan tanah, jangan terlalu tebal sebab akan menghambat proses
pertumbuhan tanaman, setelah selesai di tanam siram bedengan dengan menggunakan
air.
Waktu yang ideal menanam bawang merah adalah di saat musim
kemarau namun karena pertumbuhannya sangat membutuhkan air yang sangat banyak system
pengairan pada lahan tanam harus di lengkapi dan berjalan dengan maksimal. Jangan
melakukan penanam pada musim pancaroba atau saat pergantian musim sebab ketika
pergantian musim sering terjadi angin kering yang dapat mengakibatkan daun
tanaman patah dan ujung ujung daun akan seperti terbakar.
Proses perawatan Tanaman
Setelah bibit berhasil ditanam proses selanjutnya dalam
menanam bawang merah adalah perawatan pada tanaman. Perawatan pada tanaman
rempah rempah ini meliputi beberapa hal, seperti penyiraman, pemberian pupuk
penyiangan dan lain sebagainya, berikut penjelasan lengkapnya,
- Penyiraman
Penyiraman saat budidaya bawang sedang berlangsung sebaiknya
di lakukan sebanyak 2 kali dalam sehari setiap pagi dan sore hari. penyiraman
rutin sebanyak 2 kali setidaknya dilakukan hingga tanaman berumur 10 hari
setelah tanam, setelah itu frekuensi penyiraman bisa anda kurangi menjadi satu
kali dalam sehari.
- Penyiangan
Sama seperti jenis tanaman lainnya seperti kubis, semangka dan lainnya, saat menanam bawang merah juga perlu
dilakukan penyiangan untuk membuang semua gulma yang menghambat proses
pertumbuhan pada tanaman. Penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan gulma
atau rumput liar yang tumbuh di sekitar area lahan tanam, dengan cara mencabut
dengan tangan atau menggunakan alat bantu lain. Dan saat melakukan penyiangan
harus hati hati agar tidak merusak tanaman.
Umumnya selama proses pertumbuhan bawang merah penyiangan
dilakukan selama dua kali, yaitu ketika tanaman berumur 15 – 30 hari setelah
tanam dan ketika bawang berumur 5 sampai 6 minggu setelah tanam. Untuk frekuensi
penyiangan sendiri tergantung pada pertumbuhan gulma pada lahan tanam.
- Pemupukan Susulan
Proses perawatan selanjutnya dalam menanam bawang merah
adalah pemberian pupuk susulan. Pemberian pupuk susulan ini sangat penting guna
menjaga unsure hara atau organik yang terkandung di dalam tanah tetap stabil
dan menyuburkan tanah sehingga sangat baik untuk perkembangan tanaman. Pemberian
pupuk susulan bisa di berikan saat bawang berumur 14 hari setelah tanam. Jenis pupu susulan sendiri bisa menggunakan
pupuk Urea, Kcl dan Za yang di campurkan menjadi satu dan diaduk hingga merata.
Untuk satu hektar lahan tanam membutuhkan pupuk Urea
sebanyak 93 kg, Kcl 112 kg dan Za sebanyak 200 kg. dan pemupukan susulan selanjutnya di
berikan saat bawang berumur 5 minggu setelah tanam dengan dosis pupu urea 47 Kg/ha,
Kcl 56 kg/ha dan Za sebanyak 100 kg/ ha. Pupuk susulan diberikan dengan membuat
garitan disamping tanaman.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Ketika menanam bawang merah pasti memiliki banyak hama dan
penyakt yang menyerang tanaman, namun hama dan penyakit yang umum menyerang
tanaman bawang adalah hama ulat dan penyakit layu. Hama ulat ( Spodoptera SP) menyerang daun bawang,
gejalanya terlihat bercak putih pada daun dan apabila di lihat secara dekat
terlihat seperti gigitan ulat, hama ini bisa di atas dengan pengambilan ulat
dan telurnya secara manual kemudian dimusnahkan.
Atau bisa juga dengan menggunakan feromon sex
perangkap, gunakan feromon sebanyak 40
butir/ha. Apabila hama menyerang hebat dan kerusakan melebihi 5 % perumpun
daun, segera tanggulangi hama dengan menggunakan insektisida yang berbahan aktif Klorfirifos
cara semprotkan pada tanaman yang terserang hama.
Kemudian untuk penyakit yang menyerang saat menanam bawang
merah adalah penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh cendawan. Gejalanya
daun menguning dan bagian pangkal batang membusuk. Penanganannya dengan
mencabut tanaman yang terkena penyakit kemudian memusnahkannya atau bisa juga
menggunakan Fungisida dengan cara menyemprotkan pada tanaman yang terkena
penyakit.
Proses Panen
Ciri atau Proses panen dari menanam bawang merah dapat di
lakukan ketika 60 – 70 % daun sudah mulai rebah atau batang sudah mulai lemas
dan roboh. Khusus untuk bawang yang akan di jadikan pembenihan umbi, kerebahan
pada daun harus mencapai 90 %. Atau ciri umum bawang merah sudah bisa di panen
ketika sudah berumur 60 – 90 hari.
Produksi bawang merah sangat bervariasi, itu semua bisa di
sebabkan dari cara perawatan, kondisi tanah, iklim dan jenis atau varietas
bawang. Umumnya produktivitas bawang merah untuk satu hektar lahan tanam mencapai
3 – 12 ton/ha dengan rata rata nasional 9 ton/ha.
Setelah di panen bawang merah di keringkan terlebih dahulu,
lakukan penjemuran selama 7 – 14 hari. pembalikan saat penjemuran dilakukan
setiap 2 atau 3 hari sekali. Setelah bawang kering atau kadar air yang
terkandung di dalam bawang mencapai 85% barulah siap untuk dipasarkan.
Demikianlah tadi pembahasan mengenai cara budidaya bawang yang
bisa kami sampaikan, apabila ada kesalahan dalam penulisan kami mohon maaf,
semoga isi dalam artikel di atas sangat bermanfaat bagi anda, dan sampai jumpa.
Terima kasih telah membaca Cara menanam Bawang Merah Yang
Benar
Baca Juga :
Cara Menanam Semangka
Cara Menanam Mentimun Yang Berkualitas Baik
Cara Menanam Melon Yang Berkualitas Baik
Cara Menanam Kacang Organik Dengan Mudah
Cara Menanam Jagung Berkualitas Baik
Cara Menanam Kembang Kol Yang Berkualitas Baik
Cara Menanam Kangkung Dengan Mudah
Baca Juga :
Cara Menanam Semangka
Cara Menanam Mentimun Yang Berkualitas Baik
Cara Menanam Melon Yang Berkualitas Baik
Cara Menanam Kacang Organik Dengan Mudah
Cara Menanam Jagung Berkualitas Baik
Cara Menanam Kembang Kol Yang Berkualitas Baik
Cara Menanam Kangkung Dengan Mudah
0 comments:
Post a Comment